Peran-peran pekerja di balik media sosial sepertinya sering banget dibingungkan ya, sobat. Mungkin memang karena pekerjaan menyangkut media sosial belum lama ini bermunculan. Sehingga, banyak orang masih kebingungan siapa yang membawa peran apa.
Sebenarnya, ada banyak peran yang berkelumit di balik layar media sosial. Mulai dari copywriter, content writer, content creator, video editor, visual designer, dan juga social media specialist. Semuanya mengemban tanggung jawab yang berbeda-beda. Kali ini, Nanas mau meluruskan ke kalian yang masih bingung dengan peran social media specialist.
“Apa sih Social Media Specialist itu, Nas?“
Kita mulai dulu dari memahami pembagian di dunia marketing, ya. Dilansir dari thread edukatif bangthoma, dunia marketing mengenal dua istilah sebagai berikut: product marketing dan marketing communications.
Product marketing berkaitan dengan pembuatan produk yang memiliki value dan manfaat untuk dipasarkan. Marketing communications, seperti namanya, berhubungan erat dengan membangun relasi dengan calon pembeli dan pelanggan.
Marketing communication kemudian terbagi menjadi dua. Kedua channel ini adalah offline marketing communication. Pemasaran lewat jalur luring bisa melalui TV, radio, baliho, surat kabar, dan lainnya.
Digital marketing tentunya masuk ke dalam ranah online marketing communication channel. Digital marketing meliputi berbagai macam tugas yang luas. Ada content marketing, SEO, SEM, CRM, Social Media Ads, dan masih banyak lagi.
Social media specialist sendiri pembagian tugasnya lebih fokus ke handling channel medsos. Mereka bertanggung jawab untuk membuat dan mengunggah konten di berbagai jenis media sosial. Tentunya unggahan-ungahan konten ini guna meningkatkan brand awareness dan menambah audiens.
Enggak jarang seorang social media specialist perlu handle lebih dari satu akun atau channel sosmed. Makanya, posisi ini disebut sebagai “specialist”. Makanya, semakin banyak social media yang dipahami, semakin baik untuk karir mereka.
“Bisa dijelasin lebih lanjut enggak Nas perannya ngapain?“
Secara garis besar kita sudah memahami ya kalau peran social media specialist berkaitan erat dengan sosmed. Ada lumayan banyak hal yang perlu dilakukan mereka nih.
Social media specialist juga memiliki peran dalam pengembangan content plan untuk sosmed. Konten yang direncanakan pun jelas tidak boleh asal, dan harus tetap konsisten dengan persona brand.
Mereka juga perlu mengelola media sosial, yang berarti mengunggah dan schedule post yang sudah disetujui. Pengelolaan media sosial juga meliputi berkomunikasi dengan para followers di media sosial yang digunakan.
Para spesialis di bidang media sosial ini pun berkewajiban mengurus hal-hal berkaitan yang dengan influencer. Kerja sama seperti kolaborasi, endorsement, atau undangan untuk menghadiri event biasanya dikomunikasikan lewat mereka.
Di akhir bulan, social media specialist juga perlu menyiapkan laporan perkembangan sosmed dari brand atau perusahaan yang dipegang. Akan lebih baik lagi jika mereka juga bisa memberikan masukan dan saran untuk strategi social media marketing yang bisa digunakan selanjutnya. Masukan ini bisa disimpulkan melalui laporan yang telah dibuat.
“Wah, kayaknya bisa dicoba Nas, kira-kira aku siapain apa aja ya biar jadi Social Media Specialist?“
Yang jelas being aware and understanding of social media akan sangat membantu kamu di kiprah karir ini. Tentunya, akan lebih baik juga kalau kamu punya minat tinggi untuk mempelajari berbagai macam media sosial yang digunakan para users.
Lalu, kamu juga perlu tech savvy alias melek teknologi. Mau enggak mau, media sosial memang nyerempet banget sama dunia teknologi. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang pesat, strategi-strategi marketing pun kini beragam.
Seorang social media specialist juga baiknya memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Seperti yang Nanas sebutkan, salah satu peran yang perlu diemban adalah berkomunikasi dengan pelanggan, bahkan influencers! Belum lagi ketika tiba waktunya untuk mempresentasikan laporan perkembangan media sosial.
Poin terakhir yang perlu diperhatikan adalah kemampuan manajemen waktu. Tugas yang diemban oleh kebanyakan time sensitive. Membalas teks dan email, mengatur schedule post di media sosial, semuanya perlu sat set wat wet! Oleh karena itu, penting untuk menjadi pribadi yang memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik untuk bertahan di jenjang karir ini.
Sementara, segini aja yang bisa Nanas bahas terkait pekerjaan sebagai social media specialist. Kalau masih ada beberapa hal yang ingin kalian tanyakan, kalian boleh banget tinggalin komen di media sosial atau website Nanas. Kira-kira pekerjaan menyangkut digital marketing mana lagi yang perlu Nanas bahas selanjutnya ya?
Internet business photo created by rawpixel.com – www.freepik.com