Panduan Penggunaan Google Analytics untuk Para Pemula

Google Analytics adalah tool wajib kamu pelajari. Dengan menginstall Google Analytics di website, kamu bisa lebih mudah memantau web traffic. Simak panduan Google Analytics selengkapnya di sini!

, , , , , , , , , ,

By.

min read

Panduan Penggunaan Google Analytics untuk Pemula - Nanas Today

Google memiliki serangkaian tools yang bisa mempermudah segala urusan, tak terkecuali untuk urusan marketing. Sebelumnya, Nanas sempat membahas beberapa tools Google yang bisa membantu urusan digital marketing kita. Salah satu yang Nanas rekomendasikan adalah Google Analytics. Pada kesempatan ini, Nanas mau bantu kalian untuk menggunakan Google Analytics, terutama untuk yang masih awam!

Boleh backtrack bentar enggak, Nas? Google Analytics ini gunanya untuk apa ya?

Google Analytics adalah tools analitik dari Google yang membantu dalam memonitor performa blog yang kita daftarkan. Ada beberapa data yang bisa kita lihat lewat tool ini, antara lain page view, website’s visits, hingga demografis pengunjung website kita.

Untuk memakai Google Analytics ini kita perlu menghubungkan terlebih dahulu website kita. Tool ini sendiri bisa dipakai untuk berbagai jenis website. Kali ini, Nanas akan bahas cara menghubungkan Google Analytics dengan WordPress yang self-hosted. Sudah siap?

Oke Nas, I’m ready to sign up!

Kita mulai dengan tahap pertama dulu, yaitu membuat akun Google Analytics. Karena tool ini salah satu bagian dari Google, tentunya hal utama yang kita butuhan adalah akun Gmail. Supaya enggak terlalu ribet, Nanas rekomen memakai Gmail yang sama untuk login ke web.

Kalau sudah, kita langsung saja menuju analytics.google.com/analytics/web/ untuk mendaftarkan diri. Klik opsi setup for free. Kita akan langsung diminta untuk memasukkan nama akun. Ketik saja nama akun atau nama web yang akan didaftarkan di halaman tersebut.

Di bagian bawah halaman yang sama, akan ada beberapa opsi untuk account data sharing dengan Google. Beberapa poin ini meliputi Google products & services, benchmarking, technical support, dan account specialists. Biarkan saja checklist di semua poin. Tapi kalian juga boleh banget membaca satu per satu dan uncheck yang sekiranya kalian kurang berkenan. Lalu, klik tombol next.

Di halaman selanjutnya, Google akan memberikan tiga opsi untuk dihubungkan dengan tool analitik mereka. Ketiga opsi ini antara lain website, aplikasi, dan keduanya. Untuk kali ini, Nanas akan bahas untuk opsi pertama, yaitu website. Pilih, lalu klik next lagi.

Halaman terakhir ini akan menunjukkan property setup untuk website kita. Property di sini merujuk pada website yang akan kita hubungkan ke Google Analytics. Masukkan saja nama website yang ingin dihubungkan, URL atau alamat website, kategori industri website, dan zona waktu kita. 

Jika semua website sudah terinci sebagai property, klik create. Voila! Kita sekarang punya akun dengan satu website yang bisa kita monitor!

Oh iya, satu akun Google Analytics bisa digunakan untuk menghubungkan lebih dari satu website. Jika ada website lain yang ingin dihubungkan, kita bisa dengan mudah menambahkan sebagai property kedua nantinya.

Untuk menambah property baru, kita bisa mengarah ke dashboard dan pilih menu admin di sebelah kiri. Di laman yang disediakan, cari, dan pilih create property. Isi data yang diperlukan dan klik create. Mudah, kan?

Wow, cepat juga ya, Nas! Tapi kok, Google Analytics enggak menampilkan dataku, ya?

Tentu belum karena kita masih half-way done, sobat. Langkah selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah memasang tracking code di WordPress.

Ada dua cara yang bisa kalian gunakan untuk memasang tracking code di WordPress. Kedua cara ini adalah lewat bantuan plugin dan tidak menggunakan bantuan plugin. Nanas pribadi lebih suka cara pakai plugin karena lebih mudah dan no ribet untuk dipasang, mudah diakses dan diintegrasi ke produk Google lainnya, dan jarang berpengaruh ke tema WordPress yang kita pasang.

Plugin yang bisa digunakan namanya Site Kit by Google. Kita bisa download plugin ini lewat dashboard WordPress, cari bagian plugins, dan pilih add new, lalu ketik Site Kit di kolom pencarian. Install dan aktifkan seperti biasanya.

Jika plugin sudah aktif, pergi ke menu setup dan pilih opsi start setup. Laman Google Sit Kit akan terbuka, klik sign in with Google. Verifikasi dan perbolehkan website untuk mengakses Google Account Data, lalu selesaikan dengan mengklik add site.

Google kemudian akan mengembalikan kita ke laman dashboard WordPress. Ada beberapa tools Google yang bisa diintegrasikan, mulai dari Google Analytics, Google Search Console, AdSense, dan bonus page speed. Pilih Analytics dan klik connect service. Google akan menanyakan terkait nama akun, website, dan view. Biarkan saja dan langsung klik configure analytics. Selesai sudah, data statistik website kini bisa dicek lewat dashboard wordpress!

Metrics photo created by freepik – www.freepik.com