Saat scrolling Instagram, Facebook, atau media sosial lain, kamu pasti masih sering menjumpai brand–brand besar seperti misalnya, Samsung, Gojek, Netflix, dan kawan-kawannya, melakukan iklan secara digital, kan? Hmm bukannya mereka sudah terkenal dan punya nama di pasaran, ya? Kok masih ngiklan, sih? Well, di balik iklan brand besar itu, ada alasan tersendiri mengapa mereka perlu mempromosikan produknya.
Brand Besar Juga Butuh Perhatian
Enggak cuma ayang yang butuh perhatian, tapi brand besar juga butuh! Bayangkan saja, menurut survei, orang Indonesia menghabiskan waktu selama 8,5 jam per harinya untuk membuka media sosial. Setiap harinya, ada 500 juta tweet yang terkirim, 95 juta Instagram post, dan 720.000 jam video YouTube. Di antara itu, kira-kira di mana brand besar tersebut mendapatkan perhatianmu?
Meskipun Gojek, Netflix, atau Samsung sudah menjadi brand besar yang top of mind, berdasarkan konsep product life cycle, semuanya akan mengalami yang namanya penuruan atau declining, kecuali ada pembaruan yang dilakukan. Saat brand tersebut melakukan pembaruan dan inovasi, salah satu kanal yang dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan info tersebut ke konsumen adalah melalui iklan. Alhasil, iklan brand besar jadi cukup sering kamu temui di laman media sosialmu.
Nah, itulah salah satu alasan mengapa iklan menjadi kebutuhan setiap brand, baik yang masih merintis maupun yang sudah punya nama. Dari iklan-iklan digital yang mereka sematkan di halaman Instagram Ads, Facebook Ads, dan sebagainya, mereka akan punya kesempatan untuk announce akan eksistensi mereka. Dan berdasarkan survei di atas, media sosial adalah tempat terbaik untuk mendapatkan perhatian dari audiens.
Tujuan Brand Besar Masih Ngiklan
Secara umum, iklan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu iklan lewat media cetak dan media elektronik. Iklan cetak dapat berupa banner, baliho, sticker, poster, dan lain-lain. Sedangkan iklan elektronik atau bisa juga disebut iklan digital dapat meliputi TVC, FB Ads, Google Ads, dan lain-lain. Jenis iklan yang kedua inilah yang saat ini sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh banyak brand karena memang punya impact yang powerful.
Nah, dari semua jenis iklan di atas, pasti punya tujuan atau target yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, brand besar tadi menjalankan ratusan iklan secara bersamaan lewat berbagai platform. Iklan brand besar jadi dapat ditemui di mana-mana karena mereka berusaha menggaet beberapa tujuan sekaligus.
Tujuan dari iklan brand besar yang paling utama ada tiga. Pertama, brand besar tersebut ingin meningkatkan brand awareness mereka. Meskipun sudah cukup terkenal, tetapi apa salahnya tetap cari konsumen? Semakin banyak orang mengenalnya, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang sekadar penonton jadi pelanggan setia, maka semakin tinggi pula keuntungan yang didapat dari penjualan yang dilakukan.
Kedua, brand besar tersebut ingin meningkatkan conversion. Dari jumlah klik, jumlah penayangan, jumlah transaksi, dan sebagainya, semuanya sangat berarti bagi semua brand, tak terkecuali brand besar. Iklan yang ditujukan untuk conversion biasanya dilakukan melalui digital marketing dalam bentuk soft selling ke produk atau untuk download app, dan sebagainya.
Berikutnya, yang ketiga, brand besar masih ngiklan karena kompetitor akan selalu ada. Mungkin saat ini belum ada yang bisa menyaingi dominasi brand-brand tersebut. Namun di sisi lain, kompetitor akan selalu bermunculan. Ada pepatah yang mengatakan bahwa mempertahankan lebih sulit daripada mendapatkan. Mempertahankan kejayaan yang dimiliki saat ini adalah PR besar yang selalu dilakukan brand-brand terkenal agar tidak meredup.
Nah, itulah alasan-alasan mengapa brand besar masih tetap ngiklan. Dari yang meningkatkan penjualan, hingga mempertahankan eksistensi di antara gempuran kompetitor, semuanya adalah hal-hal yang lumrah dilakukan oleh brand-brand besar. Jadi, jangan heran, ya, kalau kamu melihat iklan brand besar masih muncul di mana-mana!
Live broadcast photo created by Rochak Shukla – www.freepik.com