Menjual produk yang lucu, kekinian dan ringan di kantong, Miniso dengan mudah jadi salah satu tempat favorit untuk berbelanja. Enggak hanya di Indonesia, kesuksesan Miniso juga sudah mendunia. Kabarnya, Miniso kini sudah punya lebih dari 3500 outlet di dunia!
Di balik kesuksesan Miniso, ada beberapa strategi menarik yang bisa kita pelajari. Berawal dari thread edukatif belajarlagiHQ di Twitter, Nanas jadi ingin bahas lebih mendalam terkait strategi Miniso untuk menarik pengunjung. Yuk, kita cek apa saja!
Berani banting harga, strategi Miniso menekan biaya produksi
Sekilas melihat nama tokonya, kebanyakan dari kita mungkin sempat mengira Miniso adalah merek Jepang. Apalagi produk yang dijual pun hitungannya enggak mahal, mirip seperti konsep brand asli Jepang, Daiso. Nyatanya, Miniso sebenernya adalah brand asli Cina.
Barang-barang yang dijual di Miniso juga kebanyakan diproduksi di Cina. Keputusan ini bukan tanpa alasan. Cara ini merupakan bagian dari strategi yang dilancarkan Miniso, yaitu low cost strategy.
Memang sudah bukan rahasia lagi kalau kualitas kerja Cina tingggi meskipun harga upah kerjanya kecil. Bahkan, brand internasional sebesar Adidas dan Apple pun memiliki beberapa pabrik di Cina.
Harga produksi yang murah membuat Miniso berani untuk jual dengan harga yang miring. Makanya, harga barang-barang yang kita temui di Miniso masih sangat affordable buat kebanyakan orang. Padahal, kualitas dan desainnya pun enggak kalah dengan merk yang punya nama.
Tata letak interior yang cantik dan minimalis, bikin pengunjung betah mampir-mampir
Kelebihan Miniso selanjutnya adalah tata letak interior yang rapi dan manis. Penataan interior ini membuat pengunjung tertarik untuk mampir window shopping.
Didominasi dengan rak-rak berwarna putih, Miniso memberikan kesan bersih yang membuat pengunjungnya nyaman untuk stay berlama-lama. Hal ini juga membantu pengunjung lainnya penasaran untuk ikut mampir. Melihat banyaknya pengunjung yang mampir memberikan kesan toko yang ramai dikunjungi.
Hanya dengan permainan interior yang rapi saja, secara enggak langsung ternyata mempengaruhi keinginan orang untuk berkunjung ke Miniso. Keren, kan?
Tata produk mengikuti “golden display”, strategi Miniso ini bikin susah untuk enggak beli
Enggak hanya interior layout yang dibuat menarik, Miniso juga jago dalam menata produk mereka. Strategi penataan produk yang mereka pakai disebut golden display.
Pada pengaplikasian strategi golden display, 3 rak teratas perlu diisi produk yang sekiranya bisa mencuri perhatian pengunjung. Dengan begitu, pengunjung akan lebih tertarik untuk berkeliling toko dan melihat produk-produk yang ada.
Enggak jarang juga cara ini bikin pengunjung berasa terhipnotis and ends up membeli satu atau dua barang Miniso!
Membaurkan physical dan digital store, Miniso sajikan phygital presence
Phygital presence merujuk pada konsep yang menjembatani digital store dengan toko fisik. Tujuan pengaplikasian strategi berikut adalah untuk memberikan para pengguna atau pengunjung toko digital pengalaman interaktif.
Strategi yang mengkombinasi digital dan fisik kini juga sudah mulai diterapkan oleh banyak retailer. Salah satu alasan utamanya adalah untuk memberikan experience yang lebih baik untuk customer mereka.
Pahami target pasar, bikin pengunjung kembali lagi ke Miniso
Selain menggunakan strategi yang tokcer, Miniso juga paham dengan dasar-dasar marketing. Pemahaman target pasar yang baik inilah yang juga mempengaruhi produk apa yang dijual Miniso serta strategi apa yang mereka gunakan.
Misal, penjualan produk yang cenderung berwarna pastel, kolaborasi dengan trio beruang gemas We Bare Bears atau Marvel versi chibi, dan lainnya. Produk yang mereka jual sukses menarik perhatian dan minat pasar mereka, remaja, dan young adults.
Poin terakhir yang Nanas bahas ini mungkin kurang tepat jika dibilang strategi ya, sobat. Tapi, Nanas ingin menunjukkan pentingnya pemahaman pasar. Tanpa pemahaman yang baik, kita akan susah mengaplikasikan strategi yang tepat sasaran. Tentunya, hal ini akan berpengaruh pada hasil akhir yang kurang maksimal dan efektif. Sayang, kan?
Makanya, kita tidak boleh gegabah dan harus memikirkan dengan matang cara pemasaran seperti apa yang bisa membantu bisnis kita. Konsultasi ke agensi digital marketing seperti Nanas juga bisa jadi salah satu solusi kamu. Jangan malu-malu, langsung ketuk aja pintu kita!
Mall background photo created by tirachard – www.freepik.com