Trik Marketing Ini Bikin Pembeli Auto Tertarik!

Trik marketing yang Nanas Today jabarkan di sini bisa mempengaruhi pembeli untuk lebih tertarik beli. Simak selengkapnya di sini!

, , , , , , , , ,

By.

min read

Trik Marketing Ini Bikin Pembeli Auto Tertarik! - Nanas Today

Salah satu kunci sukses bisnis adalah strategi digital marketing yang baik. Sebagai pemilik usaha, tentu kamu ingin penjualan bisa meningkat secara konsisten, bukan? Nah, Nanas mau bisikin kamu, nih, beberapa trik marketing yang bisa bikin calon pembeli auto tertarik buat beli produk kamu! Wah, apa aja tuh?

Trik Marketing Pertama, Harga Pembanding

Yang pertama, coba terapkan trik harga pembanding. Kamu pasti sering melihat produk yang dipromosikan dengan harga lebih murah daripada harga aslinya, kan. Biasanya harga ‘asli’ ini akan dituliskan dengan coretan, lalu di bawahnya dicantumkan harga ‘promo’ yang jauh lebih murah. Padahal, bisa jadi harga ‘promo’ itu adalah harga normalnya.

Kedua, Trik Marketing Angka 9

Berikutnya, kamu bisa coba menuliskan harga produkmu dengan angka belakang 9. Misalnya, instead of menyebutkan harga “Rp10.000”, coba tuliskan “Rp9.999”. Hal ini dikarenakan manusia memiliki kecenderungan untuk melihat angka depan, lalu membulatkannya ke angka depan tersebut. Padahal angka 9 lebih dekat dibulatkan ke harga tinggi. Inilah trik yang biasa dipakai orang-orang dengan memanfaatkan psikologis manusia.

Ketiga, Odd Pricing

Hampir sama dengan trik angka 9, trik marketing odd pricing ini cenderung menuliskan harga yang angkanya “tidak genap”. Misalnya, Rp.25.465, Rp13.903, Rp32.727, dan sebagainya. Kembali ke psikologis manusia, manusia akan cenderung mengabaikan angka ganjil di belakang sehingga hanya fokus pada angka depannya saja.

Trik Marketing Pakai Diskon: Rp vs %

Pernah menjumpai promosi seperti ini, “Diskon up to 90% maksimal 1Ribu?”. Yup, ini juga termasuk trik digital marketing. Ketika membaca “Diskon 90%”, logika kamu pasti akan menilai bahwa potongan harganya akan sangat besar. Namun, dengan embel-embel “maksimal 1Ribu”, ternyata potongan yang kamu dapatkan hanya sebesar Rp1.000 saja dari harga normal.

Kelima, Decoy Pricing

Decoy pricing adalah promosi yang sering menawarkan hanya nambah xxx rupiah saja, maka dapat yang lebih besar atau banyak. Misalnya, “enggak sekalian aja kak, nambah 2 ribu dapat ukuran yang Large”. Bagi pembeli, mereka akan dapat tambahan beberapa mili saja, tapi bagi pemilik usaha bisa dapat transaksi yang lebih besar.

Trik Keenam, False Sense of Urgency

Trik digital marketing ini biasanya pakai promosi yang berkaitan dengan kelangkaan produk. Misalnya, label “Limited Stock”, “Stok Terbatas”, “Stok Terakhir”, “Flash Sale sampai pukul xx:xx”, atau “Besok harga naik!”. Dengan labelling semacam itu, orang-orang akan tertarik secara psikologis.

Trik Marketing Tidak Boleh Terlewat: Layout Toko

Berikutnya, trik marketing lewat layout toko adalah salah satu yang paling tidak disadari oleh pembeli. Penataan atau display barang-barang di toko seperti, permen, coklat, atau mainan anak-anak yang ditempatkan di dekat kasir, sebenarnya adalah trik yang mendorong pembeli untuk impulsif memasukkannya ke dalam keranjang di menit-menit terakhir. 

Mainan anak yang ditempatkan di dekat kasir dapat mendorong ketertarikan anak yang sudah bosan mengikuti orang tuanya berbelanja, sehingga terkadang anak merengek ke orang tua untuk dibelikan. Orang tua pun mau tak mau akan menambahkannya ke belanjaan agar anak berhenti merengek dan tidak mengganggu orang lain yang sedang mengantre. Trik marketing yang cerdik, bukan?

Trik Kedelapan, Framing Effect 

Framing effect adalah ketika produk di-framing dengan lebih menarik. Ketika kamu dihadapkan dengan pilihan, beli baju Rp75.000 + ongkir Rp20.000 dengan beli baju Rp95.000 free ongkir, kira-kira kamu pilih yang mana? Atau produk susu dengan kemasan 10% fat dengan 90% fat free, maka lebih menarik yang 90% fat free, kan? 

Terakhir, Emotional Approach

Last but not least, trik marketing berikutnya adalah lewat emotional approach, misalnya ketika SPG bilang produk tersebut terlalu mahal. Secara enggak langsung, kamu akan kesal karena dianggap enggak mampu beli. Demi show off dan meninggikan harga diri, secara impulsif kamu akan membelinya. Emotional approach juga bisa lewat kembalian receh yang diminta untuk didonasikan.

Jadi gimana, sobat? Apakah kamu tertarik buat mencoba trik marketing seperti di atas?

Shopaholic photo created by drobotdean – www.freepik.com