Masih menjadi misteri kenapa kok ada Alfamart yang sebelahan sama Indomaret. Keduanya kan sama-sama minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari, lah kok bisa ya malah sebelahan? Ternyata, ada strategi Alfamart Indomaret yang melatarbelakangi trik marketing mereka, lho! Namanya adalah spatial competition marketing strategy. Strategi marketing ini disebut juga sebagai teori Hotelling karena dicetuskan oleh seseorang bernama Harold Hotelling.
Inti dari spatial competition marketing strategy ini adalah, setiap bisnis pasti ingin berada di titik sentral yang paling strategis dan dekat dengan banyak pelanggan. Tiap bisnis pun juga pasti memiliki pola pikir sama seperti ini. Akibatnya, pusat persaingan menjadi fokus di daerah tertentu saja. Inilah yang disebut sebagai sentralisasi atau clustering.
Clustering Ternyata Ngasih Keuntungan buat Alfamart dan Indomaret
“Kok bisa, Nas?” Nah, tentu aja clustering bisa ngasih keuntungan buat dua kompetitor tersebut karena bisnis yang dekat dengan pesaingnya, bisa jadi kesempatan yang lebar buat ‘comot ide’ strategi marketing yang dipakai oleh pesaing. Dalam case ini, Alfamart yang bersebelahan dengan Indomaret, akan bisa saling spion untuk nyontek strategi marketing seperti apa yang diterapkan.
Misalnya, jika kamu punya bisnis baju dan mau buka toko, mana yang akan kamu pilih, buka toko di daerah yang banyak toko baju, atau di daerah coffee shop, café, dan tempat nongkrong yang enggak ada toko baju sama sekali di sana?
Jika menggunakan spatial competition marketing strategy milik Hotelling, maka jawaban yang benar adalah, memilih di daerah yang punya banyak toko baju. Daerah tersebut pasti sudah mengalami clustering, yaitu sentral atau pusat persaingan bisnis baju yang pastinya sudah punya banyak pengunjung.
Sedangkan daerah café yang belum memiliki toko baju sama sekali itu justru akan membuat toko bajumu sepi. Hal ini karena orang-orang yang mengunjungi daerah itu hanya punya tujuan untuk nongkrong saja, bukan beli baju. Kembali ke teori Hotelling, bahwa setiap bisnis yang berada di titik sentral sudah punya banyak pelanggan sehingga persaingan berpusat di sana.
Jika toko bajumu sudah berhasil buka di pusat toko baju tersebut, kamu hanya tinggal mencari cara agar pengunjung memilih untuk membeli baju di tokomu daripada di toko lainnya. Inilah yang juga diterapkan dalam strategi Alfamart Indomaret yang bersebelahan. Mereka berdua sudah punya pengunjung yang pasti akan datang berbelanja, namun mereka harus cari cara biar pengunjung memilih salah satu dari mereka yang paling menarik hati pelanggan.
Pelanggan Bisa Lebih Mudah Bandingkan Harga
Dengan posisinya yang bersebelahan, pelanggan jadi punya lebih banyak pilihan produk dan harga. Akhirnya, pelanggan akan membanding-bandingkan harga berbagai produk, mana yang harganya lebih murah antara Alfamart dan Indomaret. Hayo, kamu pasti juga pernah ngelakuin ini, kan?
Inilah yang menjadi salah satu strategi Alfamart Indomaret dalam menarik hati pelanggan. Mereka akan bersaing dengan kelengkapan produk yang dijual, harga produk, promo, dan pelayanan mereka. Hal ini tentu mendorong Alfamart dan Indomaret menjadi lebih kompetitif.
Untuk membanding-bandingkan harga, pelanggan perlu mengunjungi keduanya untuk melihat dan membandingkannya langsung. Hal ini justru dapat meningkatkan traffic kunjungan ke keduanya, lho. Enggak nyadar, kan? Nah, jadi kalau ada Alfamart yang bersebelahan dengan Indomaret, itu bukan hal yang aneh, ya. Dari situ, kamu malah bisa tahu kalau daerah itu tergolong clustering atau daerah sentral yang strategis.
Sesuai dengan spatial competition marketing strategy, kamu tidak perlu khawatir Alfamart dan Indomaret yang bersebelahan itu akan terjadi ketimpangan. Justru itu merupakan bagian dari strategi Alfamart Indomaret untuk mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya dengan cara yang kompetitif!
Mall background photo created by mrsiraphol – www.freepik.com