Nah, setelah sebelumnya sudah Nanas ajarin gimana mulai buat website dan kasih beberapa tools untuk mempermudah proses bikin konten media sosial, kali ini kita belajar rahasia di balik suksesnya strategi SEO Canva, aplikasi desain kecintaan kita semua!
Kesuksesan Canva di ranah design, khususnya desain grafik, memang lumayan mencengangkan ya, sobat Nanas. Didirikan pada tahun 2012, per September 2021 Canva dilaporkan memiliki sekitar 60 juta active users! Eh, tapi tahu enggak sih, kesuksesan Canva itu tidak hanya karena platform design mereka saja. It goes well beyond that. Salah satu rahasianya yang enggak banyak orang tahu adalah strategi SEO mereka. Untuk mengetahui lebih lanjut strategi SEO yang dipakai Canva, ada baiknya kita belajar dulu tentang “search intent”.
Apakah search intent itu?
Layaknya arti dari kedua kata tersebut, search intent merujuk pada tujuan di balik pencarian di search engine atau mesin pencari. Mudahnya, kita mencari tahu alasan seseorang melakukan pencarian tertentu. Search intent umumnya terbagi menjadi 4, yaitu:
- Informational: bertujuan untuk mendapatkan informasi
- Navigational: mengarahkan kita ke satu page atau halaman suatu website
- Investigation: mencari atau membandingkan satu atau dua hal
- Transactional: berkaitan dengan pembelian sesuatu barang
Nanas kasih contoh biar lebih gampang memahaminya, ya. Misalkan kata kunci yang digunakan seorang user adalah “cara upload video di youtube”. Maka, tujuan pencariannya termasuk dalam kategori “informational”, karena mereka ingin mencari prosedur yang spesifik.
Nah, beda lagi kasusnya kalo kata kunci yang dicari user adalah “Youtube”. Kata kunci ini akan mengarahkan mereka langsung ke website yang dicari. Sehingga, search intent dari kata kunci ini masuk dalam kategori “navigational”.
Hubungannya search intent sama strategi SEO Canva apa, Nas?
Wets, sabar dong maszeh. Ini Nanas baru mulai jelasin ke kalian.
Canva menggunakan search intent dengan cara yang sedikit berbeda. Seperti yang kita tahu, sub-folder di Canva terbagi jadi beberapa bagian, di antaranya adalah “create”, “templates”, “colors”, dan lainnya. Terus, kalau kita teliti lebih dalam lagi, Canva juga membedakan kata kunci untuk setiap sub-kategori di sub-folder mereka.
Misalnya nih ya, untuk sub-folder “create”, kata kunci yang digunakan Canva untuk sub-kategori antara lain adalah “poster maker”, “making memes”, “create a flyer”. Kata kunci ini tujuannya lebih ke “akan melakukan sesuatu”, dalam artian user bertujuan untuk mencari platform membuat design.
Sedangkan, untuk sub-folder “template”, mereka memasukkan kata kunci “design template”, “graphic template”, “birthday card template” di bagian sub-kategori. Notice the difference? Karena ada tambahan kata “template”, tujuan pencarian untuk sub-folder ini jadi lebih spesifik ke design yang menggunakan template. Beda tipis memang, but it worked wonders for Canva and its SEO.
Canva bisa lebih unggul di laman hasil pencarian karena pengulangan kata kunci yang sama untuk search intent yang berbeda. Makanya, banyak orang pun ujung-ujungnya nemu Canva lagi Canva lagi waktu lagi cari hal yang berhubungan dengan desain.
Wah, ajib juga ya Nas strategi SEO Canva ternyata. Ada lagi nggak Nas rahasia lainnya?
Iya, dong. Sadar enggak sih, struktur website Canva itu juga udah diatur sedemikian mungkin untuk mendapatkan as many clicks as possible. Cara mereka adalah dengan mengusahakan internal linking dalam struktur website Canva.
Internal linking ini sangat membantu untuk menambah page authority. Page authority ini berhubungan sama kualitas SEO website kamu. Jadi, semakin tinggi nilai PA website kamu, semakin tinggi juga kualitas optimalisasi SEO-nya!
Itu tadi beberapa tips dan trik dari SEO Canva yang bisa sama-sama kita pelajari dan contek untuk optimasi SEO website kita, sobat. Ternyata perubahan-perubahan kecil bisa bawa perubahan yang cukup signifikan. Lumayan mengejutkan ya! Nah, kalau butuh strategi SEO yang bisa bikin website jualanmu sesukses Canva, boleh banget lho konsul dan curhat tipis-tipis ke Nanas tentang website kalian. Japri Nanas saja ya!
Leave a Reply