Nanas sering banget dapet pertanyaaan dari orang–orang, mulai dari klien, temen, sampai netizen–netizen, “Nas nas, cara paling bagus bikin konten berkualitas buat di media sosial itu gimana sih?”. Sekarang gantian Nanas yang tanya, apa kamu sudah mengimbangi konten berkualitas bikinanmu dengan konsisten untuk posting satu hari satu post? Media sosial itu bisa dibilang gampang–gampang susah. Tapi, selalu ingat satu-satunya kunci pamungkasnya: konsistensi!
Yak! Kunci sukses bikin konten media sosial: konsistensi!
Nanas paham betul, pasti enggak gampang secara teknis dan tenaga untuk commit ke kebiasaan ini. Jangankan bikin konten untuk media sosial setiap hari, membalas komentar dan DM yang repetitif dari calon konsumen saja sudah lumayan menyita waktu, tenaga, dan kadang juga jadi makan hati, ya enggak bestie? Belum lagi ngurusin bisnis kita di e-commerce atau web toko online, sibuk banget lho!
Meski begitu, mengerahkan seluruh tenagamu untuk marketing di media sosial masih diperlukan untuk membantu bisnismu dikenali lebih banyak orang. Salah satu caranya yaitu dengan posting satu konten satu hari.
Yakin deh pasti kamu bakal lanjut komentar, “Tiap hari banget, Nas? Posting apa aja boleh nih?“.
Harus tetap terkontrol dong. Sesuaikan kontenmu di media sosial dengan segmen pasar penikmat. Kan enggak lucu kalau kamu bahas politik, padahal kamu jualan pudding susu.
Kenali bisnismu, 3 kunci utama untuk membuat konten media sosial
- Siapa kamu? (Brand identity)
- Apa yang kamu tawarkan? (Brand proposition)
- Brand Guideline (Komunikasi Visual dan Verbal) dengan siapa yang bakalan lihat atau follow (segmentasi audience)?
Kenyataanya, kita perlu fokus menggunakan media sosial untuk mengumpulkan pasar yang kemudian kita arahkan ke tokomu, bisa lewat e-commerce atau langsung merujuk ke toko fisik.
Nanas sih percaya dan sudah membuktikan juga lewat pengalaman kita bahwa strategi yang hebat adalah strategi yang paham betul dengan konsumennya. Mulai dari siapa, apa yang disukai, apa yang dilakukan sehari – hari, kalau bisa malah sampai tahu jam mau bobok, audience-nya ngapain dulu sebelum pigi bobok.
Nah, ujung dari 3 kunci ini bakalan panjang kalau dibahas, tapi Nanas lebih dari siap buat jelasin ke kamu tipis-tipis dan singkat gimana caranya.
Contoh pertama belajar bareng Nanas: Jualan buah lewat media sosial
Kamu jualan buah, dan buahmu sudah pasti terjamin fresh dan enak rasanya. Lantas apa yang bisa bikin orang mau follow akun buah kamu di social media?
Pertama, kita perlu banget kepo kebiasaan beli buah konsumen kamu itu buat apa, umurnya berapa, dan dimakan kapan. Bisa jadi kan konsumen kamu itu ternyata pekerja kantoran yang biasa belanja buah di toko-toko buah kondang macam *****mart. Tipe-tipe yang jaga kesehatan banget dan hobi beli buat cemal-cemil malam sehat. Nah, ini kesempatan kamu untuk PDKT ke mereka. Temani mereka di saat perutnya kosong. Kalau perlu, jalin kerja sama dengan kurir biar buahmu bisa sampai dengan cepat sat set wat wet ke tangan mereka tanpa ribet.
Tentunya kamu juga bisa pastikan mereka dapat info menarik lewat media sosial jualanmu. Nanas kebetulan punya beberapa topik menarik buat kamu yang bingung:
- Fokus berkurang? Nih camilan biar nggak gagal fokus (Tips)
- Buah bikin diabetes? Ohya? (Trivia Informatif)
- Temen lembur yang bikin tetep awet muda! (Tips)
- Panas gini, minum kelapa atau makan semangka? (Engagement Content)
- Bibirmu merah merona bagaikan buah ……. (Games)
- Pengen nyemil sambil nonton di rumah, tapi kemarin pacar bilang gue gendutan (delivery service)
- Red Days Valentine! Semua buah warna merah, diskon 10% (Promo)
- Seger–seger dari petani, langsung ke tangan kamu (Product)
- Coba liat semangka ini, panas-panas gini, pingin rasain nggak? (photo)
Enggak cuma topik-topik ini saja, pastinya masih banyak lagi yang bisa kamu bahas di media sosial ya, bestie!
Contoh kedua: Beda toko, pastinya beda konten! Jualan tas lewat media sosial
Hasil riset Nanas membuktikan bahwa cara jualan buah enggak sama dengan cara jualan tas (ya iyalah). Ternyata untuk benda seperti tas, hijab, kosmetik, dan beberapa benda–benda wanita, konsumen rela dan lebih suka kalau produknya itu dipajang!
Ketimbang nasihat, tips, atau quotes, konsumen lebih suka liat tas-tas yang kamu jual. “Masa foto tas doang sih Nas? Kan foto tas nya begitu–begitu saja enggak berubah. Apa iya harus keluarin banyak produk baru?”. Gini–gini, Nanas kasih contoh seberapaluasnya konten foto itu bisa dieksplor:
- Foto tas ala ala lagi dipakai, pose kanan kiri oke (OOTD gitu)
- Snap tas yang isinya macem-macem sampai tumpeh-tumpeh (What’s in my bag)
- Jepretan tas di sampingnya dijejer sama alat-alat kosmetik, kacamata dan buku (flatlay)
- Pose saat tas dipegang, yang difoto tas dan tangan yang megang (hands in frame)
- Unboxing tas mulai dari keluar karton sampai kartonnya sobek (ala-ala shopping haul masa kini)
- Foto keluarga dan tas, tas, tas, pokoknya semua tas koleksi lengkap (OOTD sekeluarga)
- Style of the day this or that: tas merah baju merah vs tas merah baju putih
- Tas dengan strap VS tas tanpa strap (bikin polling di story atau komen tanya followers lebih suka yang mana)
Selalu bayangkan pembeli jualanmu adalah kamu sendiri
Sejatinya, pada saat kita cari pakaian dan apapun yang menempel di tubuh kita, kita itu ingin bisa membayangkan saat barang itu kita pakai sehari–hari. Karena itu foto ini termasuk krusial dalam konten media sosial jualanmu. “Bisa enggak ya dikembangin lagi jadi lebih dari sekedar foto?”. Tentu bisa! Itulah mengapa beberapa brand besar melakukan kampanye digital untuk memperluas segmentasi dan penetrasi pasar mereka.
Hasil riset Nanas juga membuktikan bahwa beberapa orang pasti memiliki akun palsu (second account). Biasanya nih, akun-akun palsu ini tujuannya beda-beda. Ada yang khusus untuk follow online shop, comment haters, stalking, dan banyak lainnya.
Meskipun mereka enggak follow akun kamu, bisa jadi sebenernya mereka intip-intip dan stalking-stalking akun jualanmu. Tinggal tunggu waktu saja sampai mereka akhirnya DM kamu untuk beli produkmu.
Contoh terakhir: Jualan jasa makeup
Beda lagi dengan dua kasus sebelumnya, berjualan jasa makeup berarti kamu harus menunjukan hasil kerja kamu dan unjuk skill yang kamu punya.
Ketika produk yang kamu jual berupa jasa, apapun itu, kaitan ilmunya akan sangat dekat dengan personal branding. Menjual jasa butuh ketekunan yang berbeda dengan menjual produk fisik. Berikut contoh yang bisa kamu jadikan konten media sosial:
- Makeup Tips: Summer season (Tips)
- Video atau foto makeup yang pernah kamu kerjakan (Makeup Portfolio + Video behind the scene)
- Makeup DIY Tutorial
- Mix Match: Makeup dan Outfit Kerja
- Mix Match: Casual Blue Jeans dan Soft Pink Lipstick
- Product Review
- Lip balm? Pilih cream or stick?
- Foundation 101
- Lookalike challenge: Kim Kadarshian’s makeup
- Daily Question! (followers bisa request topik)
Prinsip Penting: jasa berhubungan erat dengan trust!
Untuk itu, kamu perlu memposisikan dirimu sebagai orang yang mau menjawab kebutuhan followers kamu. Gimana caranya? Bisa dengan memanfaatkan fitur seperti Instagram stories. Karena fitur ini enggak masuk di feed, kamu bisa share banyak hal apa-adanya tanpa tipu-tipu dan tanpa khawatir feed-mu enggak karuan visualnya. Kalau kamu pakai Facebook untuk bisnismu, kamu juga bisa sering-sering upload foto dokumentasi kegiatanmu ataupun keadaan balik layar (behind the scene).
Simple tapi rumit, media sosial memang asyik buat dilihat, tapi lumayan capek lho ngerjainnya hehehe. Nah, kalau sudah baca contoh kasus tadi, kamu bisa mulai pilih salah satu pendekatan mana yang ingin kamu pakai untuk konten media sosial jualanmu!
- Pendekatan kehidupan sehari-hari
- Orientasi produk atau info produk
- Edukasi produk dan brand ke followers
Pilih salah satu dari tiga di atas, tentukan dahulu karakter followers akunmu sebelum memilih menjalankan strategi dan jangan lupa ya satu hal, bahwa media sosial itu tempatnya orang pingin rileks dan aktualisasi diri.
Nah, dari apa yang Nanas bagiin di atas, adakah beberapa yang sudah kamu terapkan ke konten media sosial jualanmu? Kalau kamu masih merasa kesulitan dan bingung gimana sih bikin konten media sosial jualan yang relevan, engaging, sekaligus bisa boost jualan ke calon konsumen yang lebih luas, hubungi Nanas saja biar Nanas pikirkan mulai dari konsep, strategi, iklan, hingga foto dan video jualanmu yang ciamik yang kami buat dengan tools dan software profesional tentunya! Boleh lho intip dulu gimana kerennya cara kerja Nanas bantu promoin jualan kamu di sini dan hasil kerjaan Nanas sebelumnya di sini. Semoga info ini membantumu ya!
Leave a Reply